.
Tiada kau kecap prahara yang kau tanam,
hilang genggam buta mata .
Lari . . .
Larilah kau terpincang memeluk batu!
Hirup debu pangkuan laramu,
Tuan tiada lagi peduli laku kau,
Apalah terpancang pada penutupmu,
Tak guna semua ilmumu!
Gelap sudah bunga rampaimu,
Percuma kau reka hingga sempurna...
Tiada jalan yang membuat fakta selaras inginmu,
Tiada cara kau balikkan tangan Tuan!
15 Desember 2009
11 Desember 2009
Ini, Kini, Nanti ...
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
20.34
senja.
berpendar dan terpudar.
memenggal laras pesakitan.
sepucuk kasih nan tersisih.
titian hidup jiwa mati
prasasti langkah yang terhenti
hela sukma sepasang hati
tertahan angan tepian suri
kau,
pandang akhir tiada hari
mengais sepi sendiri
sedang aku,
tertahan menanti,
jejak-jejakmu yang pergi
mengambang janji awan-awan
tiada kembali
sepasang merpati tertembak siang hari
sayap mengepak tinggi nirwana
seekor diam menanti senja
kala dia kan berkasih lagi
tiada ruang tuk terganti
semua terisi tak terperi
saat kini dan nanti
laguan mendayu kan ku layu
sebab ku bahagiakan janji setiaku
tak lagi kelana laksana kembang angin
tetap disini menunggu hari
hari semua pesakitan terampunkan,
hari kebangkitan semua umat . . .
.
30 November 2009
shooting star
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.32
you're my shooting star,
light my life
beside me and always give another shine that i haven't yet ...
you're my shooting star,
i believe your promise
than your smile spread in that night,
like a shooting star ...
you're my shooting star,
give me different shine in our dark..
i walking on with you,
i believe we can walk in this darkness,
together ...
to : mas Gita
.
roman senja
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.30
.
senja sepi.
sejoli yang tertepi
menanti batas hari,
di sela nafas sendu
berjalan antara rel
selami waktu yang berlalu
dihembus sepoi angin batas hari
sejoli pergi susuri bumi
tertunduk mereka
dalam genggam kelabu senja
menapak sisa sesal
mengurai retak kalbu
berdua berpandang,
menangis berpeluk..
sisa sendu senja hari ini,
terhempaskan
terhampar jauh
laksana rel di depan sana
-24 november-
senja sepi.
sejoli yang tertepi
menanti batas hari,
di sela nafas sendu
berjalan antara rel
selami waktu yang berlalu
dihembus sepoi angin batas hari
sejoli pergi susuri bumi
tertunduk mereka
dalam genggam kelabu senja
menapak sisa sesal
mengurai retak kalbu
berdua berpandang,
menangis berpeluk..
sisa sendu senja hari ini,
terhempaskan
terhampar jauh
laksana rel di depan sana
-24 november-
pecah
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.30
pecah carut marutlah sebiji hati
Tuan lelap dibuaian hari,
sembab tak bersebab
terus saja hamba terpana
bongkah bumi di rasa peka
ucap perkara hamba
pada tuan
seluk biru permadani hijau
meliuk melesung hati biru
tempa rajuk nan lalu
menyibak senyum sayu tuan
pandang hamba deru asma tuan
hanya batas lafal dimata
tak lebih
hanya pertiwi nan terbungkah
melayang angan semata
tuan memandang laku hamba
puisi senja
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.21
Lirih Rintih Rintik
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.50
23 November 2009
14 Nopember
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.55
.
aku bimbang.
kau termangu menahan kelu
diam memandangku
namun tak mau
aku bingung
sinar matamu kelabu
laksana permadani biru terkelu
mengapa kekasihku?
kubelai engkau
mengharap secercah cahya dimatamu
berharap senyummu...
kau kekasihku,
mengapa termangu begitu?
takkan kubiarkan airmatamu mengaliri jariku
ku tak mau kau menjerit jerit...
pandanglah aku kekasihku...
hingga jingga tersirat,
kau lengkungkan bibirmu melandai.
tak mengapa..
namun bagaimana 'ku bisa?
aku bimbang.
kau termangu menahan kelu
diam memandangku
namun tak mau
aku bingung
sinar matamu kelabu
laksana permadani biru terkelu
mengapa kekasihku?
kubelai engkau
mengharap secercah cahya dimatamu
berharap senyummu...
kau kekasihku,
mengapa termangu begitu?
takkan kubiarkan airmatamu mengaliri jariku
ku tak mau kau menjerit jerit...
pandanglah aku kekasihku...
hingga jingga tersirat,
kau lengkungkan bibirmu melandai.
tak mengapa..
namun bagaimana 'ku bisa?
19 November 2009
Seuntas Tali
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.41
05 November 2009
Kepadamu,
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.22
.
satu..
'ku memandangmu,
merangkai ranting rindu
riuh redam di matamu...
saat kedua,
genggam jemarimu,
merengkuh sedu sedanmu...
memantik semai bulir asmara ...
bersambut ketiga,
belai rambut berdebumu,
mendekapmu berlumur sesal airmata...
sunyi senyap membuyar lepas...
kemarin keempat,
ku pejamkan mata,
memandang amarahmu...
cacianmu, airmataku...
beberapa jam yang kelima,
kau datang,
virtual untukku,
seka airmata dan mendekapku..
kau bilang,''jangan pergi lagi.''
baru tadi keenam,
rengkuh tanganku dan gelayutkan senyummu...
tanpa kau sadari,
hanya sekelumit waktu bersamamu...
ingin kukatakan,''jangan takut... .''
satu..
'ku memandangmu,
merangkai ranting rindu
riuh redam di matamu...
saat kedua,
genggam jemarimu,
merengkuh sedu sedanmu...
memantik semai bulir asmara ...
bersambut ketiga,
belai rambut berdebumu,
mendekapmu berlumur sesal airmata...
sunyi senyap membuyar lepas...
kemarin keempat,
ku pejamkan mata,
memandang amarahmu...
cacianmu, airmataku...
beberapa jam yang kelima,
kau datang,
virtual untukku,
seka airmata dan mendekapku..
kau bilang,''jangan pergi lagi.''
baru tadi keenam,
rengkuh tanganku dan gelayutkan senyummu...
tanpa kau sadari,
hanya sekelumit waktu bersamamu...
ingin kukatakan,''jangan takut... .''
01 November 2009
kerinduan malam
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.53
ku di sudut senja,
meratap sisa semerbak mentari..
ku tak bisa bertahan lagi,
di sisa senja ini.
kalian bersinkan namaku,
mencecer itu.
padahal 'ku tak lakukan apapun..
ku tersudut di gerbang petang,
menelisik harumnya kelam
menerawang gemerlap bintang...
ku hanya ingin menyusuri malam,
seperti 'ku susuri senja..
ku bungkam,
kala 'ku ingat seberkas malam di matamu..
ku ingin lepas...!!
29 Oktober 2009
arah? kemana?!
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.41
21 Oktober 2009
19 Oktober 2009
Catatanmu
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
00.24
Hening
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
00.13
15 Oktober 2009
Foto (Potret)
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.18
08 Oktober 2009
Gemintang
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.53
.
ketika mentari tidur di ujung hari,
bintang-bintang menari hingga mentari kembali..
mereka dendangkan laguan syahdu,
tuk antar insan-insani tertidur..
gemintang berkedip riang,
menyapu hati nan gundah..
menghibur rintihan lara,
mengais bulir-bulir harapan..
secercah cahya gemintang,
membujur melintangi dunia..
menari indah mengiring mimpi..
menghantar harapan,
antara hati yang mati...
ketika mentari tidur di ujung hari,
bintang-bintang menari hingga mentari kembali..
mereka dendangkan laguan syahdu,
tuk antar insan-insani tertidur..
gemintang berkedip riang,
menyapu hati nan gundah..
menghibur rintihan lara,
mengais bulir-bulir harapan..
secercah cahya gemintang,
membujur melintangi dunia..
menari indah mengiring mimpi..
menghantar harapan,
antara hati yang mati...
Mendung Sore Hari
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.29
.
riuh riak pandangmu,
menggumpal gemuruh atas awan..
rinai hujan samar
kilau petir melayang di pikirku,
paradigma manusia memandang, mengusikku..
rindu cinta genggam buaian,
rindu riang lama ku pendam..
air menetes jatuhi mataku..
malam menjelang,
hujan kian deras.
hati pecah,
jiwaku buyar..
mata batin termenung,
menuding kepalaku,
''ini anak anak siapa? duduk diam dikala hujan..
ini anak mengapa? bagai isi benanganya tumpah.''
ku tak mampu melangkah.
silakan kau hina aku.
kenapa kau perkarakan?
cinta,
selimuti hatiku cinta..
hangatkanku malam ini,
hingga ku tidur,
cukup disini,
disini saja!
aku tak mau pulang,
tak inginku hidup disana,
gemerlap gempita yang tak nyata..
riuh riak pandangmu,
menggumpal gemuruh atas awan..
rinai hujan samar
kilau petir melayang di pikirku,
paradigma manusia memandang, mengusikku..
rindu cinta genggam buaian,
rindu riang lama ku pendam..
air menetes jatuhi mataku..
malam menjelang,
hujan kian deras.
hati pecah,
jiwaku buyar..
mata batin termenung,
menuding kepalaku,
''ini anak anak siapa? duduk diam dikala hujan..
ini anak mengapa? bagai isi benanganya tumpah.''
ku tak mampu melangkah.
silakan kau hina aku.
kenapa kau perkarakan?
cinta,
selimuti hatiku cinta..
hangatkanku malam ini,
hingga ku tidur,
cukup disini,
disini saja!
aku tak mau pulang,
tak inginku hidup disana,
gemerlap gempita yang tak nyata..
Catatan Hitam
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.12
Catatanku,
penuh angka, huruf aksara...
terlipat di sela ragaku,
takkan pernah kau baca...
catatanku hitam kelam,
bercampur darah dan airmata...
warnanya buram , pekat,
melekat di pelupukku...
catatanku ada yang tahu,
yang menerka...
catatanku di gadang-gadang.
dusta yang mereka buat...
catatanku dikikis putih.
menghilang sedikit-sedikit.
mereka masih mengigau,
lembar catatan hitamku yang dulu...
kusobek catatan hitamku.
memulai catatan baru.
mereka masih saja ngilu,
tahu aku membuang itu..
mereka siksa buaian rindu.
mereka rebut kuasa semu.
catatanku tiada ku sentuh.
mereka beri warna biru....
penuh angka, huruf aksara...
terlipat di sela ragaku,
takkan pernah kau baca...
catatanku hitam kelam,
bercampur darah dan airmata...
warnanya buram , pekat,
melekat di pelupukku...
catatanku ada yang tahu,
yang menerka...
catatanku di gadang-gadang.
dusta yang mereka buat...
catatanku dikikis putih.
menghilang sedikit-sedikit.
mereka masih mengigau,
lembar catatan hitamku yang dulu...
kusobek catatan hitamku.
memulai catatan baru.
mereka masih saja ngilu,
tahu aku membuang itu..
mereka siksa buaian rindu.
mereka rebut kuasa semu.
catatanku tiada ku sentuh.
mereka beri warna biru....
Sejenak Ku Ingin Ku Kembali
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.31
27 September 2009
sebuah kerikil di bawah tempat tidurku
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
20.10
ada kerikil di bawah tempat tidurku,
masuk kedalam mimpiku,
menjelma ketakutanku..
ada kerikil di balik bed coverku,
mengganjal tidurku,
membuatku setiap malam mengingat suatu hal yang buruk,
yg terngiang terus ditelingaku..
sebuah kerikil yg entah datang darimana,
membuatku berteriak,
''sampai kapan?!! aku bosan disingkirkan !''
Dan itu,
membuatmu terbangun
dan menangis...
Tepian Laguan
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
18.58
tepian laguan kau ayun bersamaku
melantun laguan bujuk rindu tepian waktu.
entah nyiur nyiur disebrang tergusur?
atau langit lembayung biru menjulang lepas riang?
kau sedang mengalun sebuah laguan bersamaku.
nian,
nian..
tak terbujuk kian.
laguan rindu tlah menyatu nian.
tiada tepian memisah dendang,
tepian,
laguan riang..
tuan, puan,
kami berdendang nian,
hanya laguan ini kami tujukan,
untuk kami dan tiada lagi..
kami,
ingin laguan rindu kami tiada tepian..
20 Agustus 2009
Jero
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.45
di balik jendela ini
ku diam.
tak mampu aku
menatap derap langkah langkah kaki
di luar sana.
lalu,
aku terdiam.
dibelakang pintu.
hanya disitu.
dan,
aku menyingkir
dari sorotan lampu.
benarkah itu?
hinakah aku?
ku terpasung pun,
kalian tiada merinduku.
Ku merebah.
di lantai,
aku terkulai.
memandang seringai
di berbagai mata.
ku tak berani lagi,
menginjakkan kaki disini.
ku tak mau lagi,
jadi busa di sudut mulut mereka.
nian.
tak kah kau tahu,
bahwa ku
di
fitnah
ku diam.
tak mampu aku
menatap derap langkah langkah kaki
di luar sana.
lalu,
aku terdiam.
dibelakang pintu.
hanya disitu.
dan,
aku menyingkir
dari sorotan lampu.
benarkah itu?
hinakah aku?
ku terpasung pun,
kalian tiada merinduku.
Ku merebah.
di lantai,
aku terkulai.
memandang seringai
di berbagai mata.
ku tak berani lagi,
menginjakkan kaki disini.
ku tak mau lagi,
jadi busa di sudut mulut mereka.
nian.
tak kah kau tahu,
bahwa ku
di
fitnah
19 Agustus 2009
Sisi Suatu Saat
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
01.18
17 Agustus 2009
15 Agustus 2009
Award
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
02.02
Semoga dengan award ini, temen temen makin giat blogging!!!
^-^
Nah, yang berhak mendapatkan award ini adalah sobat-sobat tercinta:
Nah, itulah sobat sobat yang berhak dapet award, nah bagi penerima award diambil yah dan segera bagikan ke sepuluh temanmu yang lain yang belum kebagian ... Hehehehe
Cara Pengambilan:
1. Copy saja seluruh artikel termasuk gambarnya
2. Sertakan nama pemberi award dan dikasih linknya
3. Nah, segera bagikan ke sepuluh sahabatmu yang lain dengan mengganti 10 list penerima award di atas sesuai keinginanmu...
4. Beritahu sobat yang kamu beri award selanjutnya lewat mxit atau coment
Sukses sob!
Terima kasih banget selama ini sobat adalah sahabat yang sangat istimewa. Hidup Blogger Indonesia!
06 Agustus 2009
Jawaban yang Tertunda
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.27
.
(Jawaban dari Catatan sebuah Kisah)
Lama sekali ku menanti.
ya atau tidak.
Hanya itu...
Mengapa tak kau mengerti,
langkah kaki yang tertatih di belakangmu
menunggumu
jawabanmu
Semakin lelah ku melangkah,
dan akhirnya terhenti.
Ku memanggilmu lagi,
ku mohon bicaralah...
Beribu hari ku mencoba,
bicara padamu,
setiap hari, tiap malam...
Kali ini tolong jawablah aku..
Aku lelah menanti bulan menyinari wajahmu
Aku lelah selalu gagal meneleponmu
Aku lelah karena kau tak pernah menjawab,
hanya satu pertanyaanku
Lalu,
setelahku lama menantimu,
kau hanya menjawab,
"Terimakasih telah menunggumu. Sekarang pergilah."
-----------------------------------------------------
Terbuat dari apa kau?
seberapa keraskah hatimu??
(Jawaban asli : Bukan maksudku membiarkan hatimu. Tapi dari dulu aku paling malas mengurus urusan asmara dan sebagainya. Aku mau aku tetap sendiri sampai aku mau. Persahabatan lebih penting dari pada kekasih. <>)
(Jawaban dari Catatan sebuah Kisah)
Lama sekali ku menanti.
ya atau tidak.
Hanya itu...
Mengapa tak kau mengerti,
langkah kaki yang tertatih di belakangmu
menunggumu
jawabanmu
Semakin lelah ku melangkah,
dan akhirnya terhenti.
Ku memanggilmu lagi,
ku mohon bicaralah...
Beribu hari ku mencoba,
bicara padamu,
setiap hari, tiap malam...
Kali ini tolong jawablah aku..
Aku lelah menanti bulan menyinari wajahmu
Aku lelah selalu gagal meneleponmu
Aku lelah karena kau tak pernah menjawab,
hanya satu pertanyaanku
Lalu,
setelahku lama menantimu,
kau hanya menjawab,
"Terimakasih telah menunggumu. Sekarang pergilah."
-----------------------------------------------------
Terbuat dari apa kau?
seberapa keraskah hatimu??
(Jawaban asli : Bukan maksudku membiarkan hatimu. Tapi dari dulu aku paling malas mengurus urusan asmara dan sebagainya. Aku mau aku tetap sendiri sampai aku mau. Persahabatan lebih penting dari pada kekasih. <>)
05 Agustus 2009
23 Juli 2009
Catatan Sebuah Kisah (bag. 3)
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.03
Dari status Facebook Fagraia Misyantha yang dikumpulkan..
"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."
*11
Kau menghentikan langkahmu
Beranjak dari segala asihmu
Kau menghempas
menghenti hela nafas akhirnya
Ku tak mempu menahan
Sgala rasa tlah mati dari hatimu
Begitu juga cintamu...
*12
Tercecer kehidupannya
t'lah remuk di sela jemarimu...
Dia,
meninggalkanku..
"Hingga kau terbangun dari mimpi ini..
aku tak ingin lagi..."
Bulir serpihan hidupku luluh
menemani denting hujan ini
*13
Kau memandangku.
entah sesal, entah serapahmu
Ku hanya diam
Memandang sisa segala yang ada di hadapmu
Hening kesunyian
kau cipta di lingkup kehidupanmu
*14
"Mungkin ini bukan tempatku
aku akan pergi.."
Ku beranjak dari pandanganmu,
Namun kau berkata, "Maaf..."
sebuah kata yang t'lah sirna darimu
mengganggu suara batinku
'Maaf',
Suatu kata yang ku nanti
ku impikan
terucap darimu
Semua itu,
terlambat...
Kau terlanjur membuang hidupku
*15
Ku membuang nuraniku
membalas tiap jengkal hidupku
yang habis untukmu..
-Ku akhiri langkahmu...-
Tiada tangis untukmu
"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."
*11
Kau menghentikan langkahmu
Beranjak dari segala asihmu
Kau menghempas
menghenti hela nafas akhirnya
Ku tak mempu menahan
Sgala rasa tlah mati dari hatimu
Begitu juga cintamu...
*12
Tercecer kehidupannya
t'lah remuk di sela jemarimu...
Dia,
meninggalkanku..
"Hingga kau terbangun dari mimpi ini..
aku tak ingin lagi..."
Bulir serpihan hidupku luluh
menemani denting hujan ini
*13
Kau memandangku.
entah sesal, entah serapahmu
Ku hanya diam
Memandang sisa segala yang ada di hadapmu
Hening kesunyian
kau cipta di lingkup kehidupanmu
*14
"Mungkin ini bukan tempatku
aku akan pergi.."
Ku beranjak dari pandanganmu,
Namun kau berkata, "Maaf..."
sebuah kata yang t'lah sirna darimu
mengganggu suara batinku
'Maaf',
Suatu kata yang ku nanti
ku impikan
terucap darimu
Semua itu,
terlambat...
Kau terlanjur membuang hidupku
*15
Ku membuang nuraniku
membalas tiap jengkal hidupku
yang habis untukmu..
-Ku akhiri langkahmu...-
Tiada tangis untukmu
SELESAI
10 Juli 2009
Catatan Sebuah Kisah (bag.2)
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
04.37
Dari status Facebook Fagraia Misyantha yang dikumpulkan..
"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."
"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."
*6
Ku hanya diam.
Aku tak bisa memandangnya.
Dia, ada di depanku..
Ku melihatku dan dia
Kau menjauhkannya dariku
"Sebenarnya apa maumu...."
*7
Kau genggam tangannya.
Amarahmu, emosi seluruh dirimu...
"Apa lagi yang kau inginkan dariku...
Toh, dirimu tlah menghilangkan hatimu
Untuk apa?"
Ku menggenggem tangannya.
menghalaunya darimu.
"Kau sendiri yang mengakhirinya....
mengapa kau ingin semuanya berbalik??"
Kau hanya terdiam
memandangku dan dia
Tanganmu membeku,
Nadimu terhenti.
"Pergilah kau dari aku dan dia..
biarkan aku di sini..."
*8
Kau terdiam di sini
Memandangku,
kosong
Ku mengintip di balik bayangnya
Kau menghancurkan airmatamu sendiri
"Tolong kembalilah ....."
Aku hanya diam
*9
Kau menunduk
Terhalaukah kau karena ...
"Kau menangis untuk apa?"
Dia hanya memandangmu.
"Pergi saja..
Tiada guna lagi kau memanggil nama ku...
untuk kembali padamu.........."
*10
Kau luluh di atas air matamu
Kau mengangguk
"Tiada lagi aku membuatnya menangis.."
"Aku berjanji.."
Hening air hujan merajai tiap denting hatimu yang sunyi..
Mungkinkah kau kembali?
Ku hanya diam.
Aku tak bisa memandangnya.
Dia, ada di depanku..
Ku melihatku dan dia
Kau menjauhkannya dariku
"Sebenarnya apa maumu...."
*7
Kau genggam tangannya.
Amarahmu, emosi seluruh dirimu...
"Apa lagi yang kau inginkan dariku...
Toh, dirimu tlah menghilangkan hatimu
Untuk apa?"
Ku menggenggem tangannya.
menghalaunya darimu.
"Kau sendiri yang mengakhirinya....
mengapa kau ingin semuanya berbalik??"
Kau hanya terdiam
memandangku dan dia
Tanganmu membeku,
Nadimu terhenti.
"Pergilah kau dari aku dan dia..
biarkan aku di sini..."
*8
Kau terdiam di sini
Memandangku,
kosong
Ku mengintip di balik bayangnya
Kau menghancurkan airmatamu sendiri
"Tolong kembalilah ....."
Aku hanya diam
*9
Kau menunduk
Terhalaukah kau karena ...
"Kau menangis untuk apa?"
Dia hanya memandangmu.
"Pergi saja..
Tiada guna lagi kau memanggil nama ku...
untuk kembali padamu.........."
*10
Kau luluh di atas air matamu
Kau mengangguk
"Tiada lagi aku membuatnya menangis.."
"Aku berjanji.."
Hening air hujan merajai tiap denting hatimu yang sunyi..
Mungkinkah kau kembali?
( Bersambung... )
24 Juni 2009
Catatan Sebuah Kisah
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
00.40
Dari status Facebook Fagraia Misyantha yang dikumpulkan..
"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."
Berawal dari sebuah cerita. Tentang aku, kau, dan dia
Dimana aku, tersudut diantara kuasa jemarimu....
*1
Ku genggam bunga ilalang putih yang kau beri padaku setahun lalu..
ku tak akan melepas itu dariku.
Dan kau,
masih tetap memandangku..
Seolah aku bersalah akan kehancuranmu.
*2
Tiba-tiba kau beranjak dan menghampiriku.
"Ah,tuan... Apakah....."
Patahlah perkataanku...
bunga itu,
kau lepaskan dariku
dan kau hempas....
Ku tersungkur. Memandangmu...
"Apa lagi yang kau inginkan..."
Kau diam.
Perlahan kau pun pergi menjauh dariku..
"Tolong berhenti menungguku!"
*3
Ku menatapmu kosong...
Ku tak peduli lagi pada derai airmataku.
Sedangkan kau,
masih saja menghujamku dengan pandanganmu yang merendahkanku,
dan masih saja berjalan meninggalkanku sendiri.
"Kau...
Hatimu..
untuk apa ?!!"
Kau berbalik.
Ku kira kau akan mengusap airmataku..
"Bukankah dirimu menginginkan yang sesungguhnya??"
Kau membiarkanku di bawah derasnya badai....
"Nian..."
Ku berbisik saat kau menepis jemariku.
"Keinginanmu, terwujud...."
Kau tak mendengarku.
Kau hanya berjalan pergi dan menjauh dariku..
Bayangmu hilang bersama kelabu senja....
*4
Ku tetap menangis.
Mengenang dirimu yang lalu..
Dirimu..
yang dulu selalu melindungiku.....
*5
Di balik rinai hujan,
dia diam-diam menatapku sendu..
Dia,
seseorang yang lain daripadamu..
Memelukku, menghapus air mataku..
Ku luluh dalam dekapmu..
Dimana aku, tersudut diantara kuasa jemarimu....
Ku genggam bunga ilalang putih yang kau beri padaku setahun lalu..
ku tak akan melepas itu dariku.
Dan kau,
masih tetap memandangku..
Seolah aku bersalah akan kehancuranmu.
*2
Tiba-tiba kau beranjak dan menghampiriku.
"Ah,tuan... Apakah....."
Patahlah perkataanku...
bunga itu,
kau lepaskan dariku
dan kau hempas....
Ku tersungkur. Memandangmu...
"Apa lagi yang kau inginkan..."
Kau diam.
Perlahan kau pun pergi menjauh dariku..
"Tolong berhenti menungguku!"
*3
Ku menatapmu kosong...
Ku tak peduli lagi pada derai airmataku.
Sedangkan kau,
masih saja menghujamku dengan pandanganmu yang merendahkanku,
dan masih saja berjalan meninggalkanku sendiri.
"Kau...
Hatimu..
untuk apa ?!!"
Kau berbalik.
Ku kira kau akan mengusap airmataku..
"Bukankah dirimu menginginkan yang sesungguhnya??"
Kau membiarkanku di bawah derasnya badai....
"Nian..."
Ku berbisik saat kau menepis jemariku.
"Keinginanmu, terwujud...."
Kau tak mendengarku.
Kau hanya berjalan pergi dan menjauh dariku..
Bayangmu hilang bersama kelabu senja....
*4
Ku tetap menangis.
Mengenang dirimu yang lalu..
Dirimu..
yang dulu selalu melindungiku.....
*5
Di balik rinai hujan,
dia diam-diam menatapku sendu..
Dia,
seseorang yang lain daripadamu..
Memelukku, menghapus air mataku..
Ku luluh dalam dekapmu..
( BERSAMBUNG ... )
18 Juni 2009
Bayang Sakura
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.33
15 Juni 2009
Senja di Atas Awan
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
22.08
*6 Maret 2006
Kala senja,
di aula sekolah..
Kala senja,
di aula sekolah..
Gelitik rinai gerimis senja jingga ..
memandang lenggemng elok perawan surga
Tergenang air memancar bayang
tertambatlah pada sunyi airmata,
memandang lenggang elok bidadari surga ..
Menari dalam rinai gerimis senja
pancar sinar keemasan,
Terpercik air surga pada airmata
merapuh, kukesedihan kesudahan..
Tertaut selendang paras berbinar,
memandang lenggang anggun peri-peri surga..
Senja terlalu dini,
terpaut pandangan seluruh
lenggang elok bidadari nirwana...
memandang lenggemng elok perawan surga
Tergenang air memancar bayang
tertambatlah pada sunyi airmata,
memandang lenggang elok bidadari surga ..
Menari dalam rinai gerimis senja
pancar sinar keemasan,
Terpercik air surga pada airmata
merapuh, kukesedihan kesudahan..
Tertaut selendang paras berbinar,
memandang lenggang anggun peri-peri surga..
Senja terlalu dini,
terpaut pandangan seluruh
lenggang elok bidadari nirwana...
Seraut Sisa Hati
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.46
.
Penyair sepertiku,
hanya berharap di atas luka..
Entah untuk kesekian kalinya,
atau untuk menyembungikan mata hatiku..
Penyair sepertiku,
seserpih hati yang tertinggal akan terus mengambang..
Di dalam hati,
hanya ungkapan lara nan tiada terjaga etika..
Seakan tenang,
tapi bergejolak lepas di antara nadinya..
Andai semua tak menutup pengindraan jiwaku...........
Penyair sepertiku,
hanya berharap di atas luka..
Entah untuk kesekian kalinya,
atau untuk menyembungikan mata hatiku..
Penyair sepertiku,
seserpih hati yang tertinggal akan terus mengambang..
Di dalam hati,
hanya ungkapan lara nan tiada terjaga etika..
Seakan tenang,
tapi bergejolak lepas di antara nadinya..
Andai semua tak menutup pengindraan jiwaku...........
08 Juni 2009
Antara Benci dan Cinta
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.32
.
Seraut sunyimu,
menyusup dingin dalam jiwaku ...
Sayu layu serpih kalbu yang luruh,
hilang, kelam ..
Kelopak iris tepian rindumu,
memecah heningku ..
Ku mengecupmu.
-"Aku menyerah.. !"-
Seraut sunyimu,
menyusup dingin dalam jiwaku ...
Sayu layu serpih kalbu yang luruh,
hilang, kelam ..
Kelopak iris tepian rindumu,
memecah heningku ..
Ku mengecupmu.
-"Aku menyerah.. !"-
Apatah Kata ?
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.04
01 Juni 2009
Padamu.. Tuan
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
00.00
26 Mei 2009
Mirage au Virage II
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.55
21 Mei 2009
Sudut Rindu
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.23
.
Suatu hijau di langit Nirwana
bertemu pandang hamba...
akan Tuan....
Lindap sayu dewangga biru
Naung sunyi Tuan menggelayut hamba....
menyulut sepi ribu laguan rindu...
Aduhai hatiku satu,
lekangkan nafas sunyi mata Tuan,
larungkan sepi senyap jiwa Tuan..
Oh, Dewata.....
Rindu hamba 'kan syahdu merajut kasih
bersama Tuan seorang,
Lebur sudah
bertemu pandang hamba...
akan Tuan....
Lindap sayu dewangga biru
Naung sunyi Tuan menggelayut hamba....
menyulut sepi ribu laguan rindu...
Aduhai hatiku satu,
lekangkan nafas sunyi mata Tuan,
larungkan sepi senyap jiwa Tuan..
Oh, Dewata.....
Rindu hamba 'kan syahdu merajut kasih
bersama Tuan seorang,
Lebur sudah
15 Mei 2009
sebuah Tanda
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
00.09
Terimakasih sebelumnya untuk Ratna yang telah memberikan saya sebuah Tanda....walau blog saya begitu sederhana...^-^ terimakasih....
Maaf, hanya mengambil satu....saya tidak tahu bagaimana memasang award...:)
Dan saya juga ingin memberikan Tanda ini kepada teman yang telah setia menjadi partner dalam bermain puisi. Mereka adalah Agung yang merupakan rival terdekat saya dan Frisca yang memiliki ideologi yang berbeda dari saya. Tapi, kurasa merekalah yang bisa menerima sedikit Tanda dari saya....
^-^
Fagraia Misyantha
Maaf, hanya mengambil satu....saya tidak tahu bagaimana memasang award...:)
Dan saya juga ingin memberikan Tanda ini kepada teman yang telah setia menjadi partner dalam bermain puisi. Mereka adalah Agung yang merupakan rival terdekat saya dan Frisca yang memiliki ideologi yang berbeda dari saya. Tapi, kurasa merekalah yang bisa menerima sedikit Tanda dari saya....
^-^
Fagraia Misyantha
12 Mei 2009
Mirage au Virage
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
01.14
Cry of My Heart
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
00.01
.
( I was gone
I can't touch that feeling again
I was lost my heart
and I don't know,
who am I ? )
( I like a dried rose
Falling down,
lost with my tears.. )
( I was gone
I can't touch that feeling again
I was lost my heart
and I don't know,
who am I ? )
This is part of my life
a story without description
a clausa woithout point
a story without description
a clausa woithout point
( I like a dried rose
Falling down,
lost with my tears.. )
27 April 2009
titik Cakrawala
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
01.09
.
seberkas kabut embun terhampar jauh menutupi jalanku menuju titik cakrawala yang ingin ku tuju
kelabu.
Ku terpejam.
Tak merasa tak hendak meraba
Hendak ku menangis, namun tak hendak jua
Bila ku akan melangkah, anganku tersaput hilang
Tak jua menerawang titik cakrawala yang begitu dekat
Hingga ku coba selangkah menyibak kabut di hadapku.
Ku mendengar,
Kau memanggil samar,
Kau mencariku,
melangkah diantara laut kabut..
Kau meraihku,menggenggam jemariku
Sentuhan itu mengikatku, mengembun di dinginnya jariku.
Perlahan,
temali hangat hatimu menjerat ruang jiwaku
penuhi warna retina hatiku.
Kau terbitkan sinar di depan mataku.
menuntunku,
berjalan bersamamu,
berlari bersamamu,
dan,
berhenti di tabir cakrawala lembut
yang terpancar di balik sudut matamu.
Kau tlah renggut sepiku,
mencipta cinta
meluluhkan angan hatiku . .
untuk terus hidup bersamamu
I LOVE YOU . . .
.
seberkas kabut embun terhampar jauh menutupi jalanku menuju titik cakrawala yang ingin ku tuju
kelabu.
Ku terpejam.
Tak merasa tak hendak meraba
Hendak ku menangis, namun tak hendak jua
Bila ku akan melangkah, anganku tersaput hilang
Tak jua menerawang titik cakrawala yang begitu dekat
Hingga ku coba selangkah menyibak kabut di hadapku.
Ku mendengar,
Kau memanggil samar,
Kau mencariku,
melangkah diantara laut kabut..
Kau meraihku,menggenggam jemariku
Sentuhan itu mengikatku, mengembun di dinginnya jariku.
Perlahan,
temali hangat hatimu menjerat ruang jiwaku
penuhi warna retina hatiku.
Kau terbitkan sinar di depan mataku.
menuntunku,
berjalan bersamamu,
berlari bersamamu,
dan,
berhenti di tabir cakrawala lembut
yang terpancar di balik sudut matamu.
Kau tlah renggut sepiku,
mencipta cinta
meluluhkan angan hatiku . .
untuk terus hidup bersamamu
I LOVE YOU . . .
.
22 April 2009
Untuk Cintaku
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
21.11
re-posting from whitelavender.blog.friendster.com
selamat siang,cintaku..
bertabur bunga untukmu..
menarilah salju untukmu..
segala indahmu terlukis di hatiku.
namun,bukan diriku.
cintaku,tersenyumlah..
pandanglah aku dalam lukisanmu..
peluklah aku dalam mimpimu..
karena memang aku tak tercipta nyata untukmu..
cintaku..
segenap perasaanku untukmu..
sepercik harapanku,semua..
namun,bukan jiwaku..
cintaku,seluruh cintaku..
segala nafasku..
aku mengejar pandanganmu,candamu..
cintaku,
begitu terlarangkah?
-----------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
dear,cintaku..
kali ini aku bukan merajuk.jangan salahkan perasaan ini.salahkanlah aku.aku bersalah telah mencintaimu.aku bersalah telah merindukanmu.aku bersalah telah mengharapkanmu..
maafkan aku.aku tidak ingin memaksamu.cinta ini tak dapat aku bendung lagi.dan aku tidak tahu harus berbuat apa agar kamu juga mencintai aku.sudah beribu kali aku bermimpi tentang kamu,beratus kali bersua dalam lukisanku..
aku tidak tahu apa yang sedang aku pikirkan..
aku mencintaimu..
山下 海斗
10 April 2009
Ujung Jalan
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
23.38
.
Rinai hujan tepian pantai air mata
mengalun laun menyibak pandangan retina
. .
Sangsi . .
Ku saksikan kau menapak pergi,
meragukan tetes lirih bisik
memanggil . . . .
Rinai hujan tepian pantai air mata
mengalun laun menyibak pandangan retina
. .
Sangsi . .
Ku saksikan kau menapak pergi,
meragukan tetes lirih bisik
memanggil . . . .
(*semua ku tuju untuk berakhirnya kisahku
dengan semua masa-masa indah bersamanya yang ada.
Maaf.
kalau aku tetap menahanmu.
Sekarang, silakan pergi..
dear,
...)
dengan semua masa-masa indah bersamanya yang ada.
Maaf.
kalau aku tetap menahanmu.
Sekarang, silakan pergi..
dear,
...)
Langganan:
Postingan (Atom)