15 Desember 2009

Risaukanlah

.


Tiada kau kecap prahara yang kau tanam,
hilang genggam buta mata .
Lari . . .
Larilah kau terpincang memeluk batu!

Hirup debu pangkuan laramu,
Tuan tiada lagi peduli laku kau,
Apalah terpancang pada penutupmu,
Tak guna semua ilmumu!

Gelap sudah bunga rampaimu,
Percuma kau reka hingga sempurna...
Tiada jalan yang membuat fakta selaras inginmu,
Tiada cara kau balikkan tangan Tuan!


11 Desember 2009

Ini, Kini, Nanti ...



senja.
berpendar dan terpudar.
memenggal laras pesakitan.
sepucuk kasih nan tersisih.

titian hidup jiwa mati
prasasti langkah yang terhenti
hela sukma sepasang hati
tertahan angan tepian suri

kau,
pandang akhir tiada hari
mengais sepi sendiri

sedang aku,
tertahan menanti,
jejak-jejakmu yang pergi
mengambang janji awan-awan
tiada kembali

sepasang merpati tertembak siang hari
sayap mengepak tinggi nirwana
seekor diam menanti senja
kala dia kan berkasih lagi

tiada ruang tuk terganti
semua terisi tak terperi
saat kini dan nanti

laguan mendayu kan ku layu
sebab ku bahagiakan janji setiaku
tak lagi kelana laksana kembang angin
tetap disini menunggu hari




hari semua pesakitan terampunkan,
hari kebangkitan semua umat . . .

.

30 November 2009

shooting star


you're my shooting star,
light my life
beside me and always give another shine that i haven't yet ...

you're my shooting star,
i believe your promise
than your smile spread in that night,
like a shooting star ...

you're my shooting star,
give me different shine in our dark..
i walking on with you,
i believe we can walk in this darkness,
together ...

to : mas Gita

.

roman senja

.


senja sepi.
sejoli yang tertepi
menanti batas hari,
di sela nafas sendu

berjalan antara rel
selami waktu yang berlalu
dihembus sepoi angin batas hari
sejoli pergi susuri bumi

tertunduk mereka
dalam genggam kelabu senja
menapak sisa sesal
mengurai retak kalbu

berdua berpandang,
menangis berpeluk..

sisa sendu senja hari ini,
terhempaskan
terhampar jauh
laksana rel di depan sana

-24 november-


pecah


pecah carut marutlah sebiji hati
Tuan lelap dibuaian hari,
sembab tak bersebab

terus saja hamba terpana
bongkah bumi di rasa peka
ucap perkara hamba
pada tuan

seluk biru permadani hijau
meliuk melesung hati biru
tempa rajuk nan lalu
menyibak senyum sayu tuan

pandang hamba deru asma tuan
hanya batas lafal dimata
tak lebih
hanya pertiwi nan terbungkah

melayang angan semata
tuan memandang laku hamba

adalah


adalah kau
ada dihadapku
tanpa batas waktu
kau mencintaku

adalah kau
mengukir lembut kabut biru
meleleh luruh dimataku
kau disitu

adalah kau
bawa hidup untukku
bawa sendu untukku
bawa janji abadi

.

puisi senja

.


rintih rintik hujan
memasung palung redup sukma
miris rinai rindu duka
gundah hampa jiwa

leleran deras angan suram
merembes secawan arak berlian
menawar ragu tipu dunia

Lirih Rintih Rintik


kelam kelabu,
bersandar sanding dinding
mengais sisa tangis
sendu duka kabung

sangkakala tlah menggema
sepi suram dendam
merambat tambat tali mati
jerat terali sesal diri

lirih rintik berdenting
berdecak bercak memuncak
merona dasar samudra
sendu sedih sendiri

.

23 November 2009

14 Nopember

.



aku bimbang.
kau termangu menahan kelu
diam memandangku
namun tak mau

aku bingung
sinar matamu kelabu
laksana permadani biru terkelu
mengapa kekasihku?

kubelai engkau
mengharap secercah cahya dimatamu
berharap senyummu...

kau kekasihku,
mengapa termangu begitu?
takkan kubiarkan airmatamu mengaliri jariku
ku tak mau kau menjerit jerit...
pandanglah aku kekasihku...

hingga jingga tersirat,
kau lengkungkan bibirmu melandai.
tak mengapa..
namun bagaimana 'ku bisa?


19 November 2009

Seuntas Tali


kita garis kembali,
urat nadi kelana ini
telapak tangan kananmu,
kau lukis aku..

di balik temali, kugenggam
sepucuk janji di tiap mili
genggam ini,
yang buat melukisku di nadi..

hari ini kusimpan tali darimu,
dalam lemari kegalauanku..
kemarin,
ku rasa angkanya memudar..

05 November 2009

Kepadamu,

.


satu..
'ku memandangmu,
merangkai ranting rindu
riuh redam di matamu...

saat kedua,
genggam jemarimu,
merengkuh sedu sedanmu...
memantik semai bulir asmara ...

bersambut ketiga,
belai rambut berdebumu,
mendekapmu berlumur sesal airmata...
sunyi senyap membuyar lepas...

kemarin keempat,
ku pejamkan mata,
memandang amarahmu...
cacianmu, airmataku...

beberapa jam yang kelima,
kau datang,
virtual untukku,
seka airmata dan mendekapku..
kau bilang,''jangan pergi lagi.''







baru tadi keenam,
rengkuh tanganku dan gelayutkan senyummu...
tanpa kau sadari,
hanya sekelumit waktu bersamamu...
ingin kukatakan,''jangan takut... .''

01 November 2009

kerinduan malam





ku di sudut senja,
meratap sisa semerbak mentari..
ku tak bisa bertahan lagi,
di sisa senja ini.

kalian bersinkan namaku,
mencecer itu.
padahal 'ku tak lakukan apapun..

ku tersudut di gerbang petang,
menelisik harumnya kelam
menerawang gemerlap bintang...

ku hanya ingin menyusuri malam,
seperti 'ku susuri senja..

ku bungkam,
kala 'ku ingat seberkas malam di matamu..
ku ingin lepas...!!

29 Oktober 2009

arah? kemana?!




kau bilang,
ini bukan arahku.
kemana aku?

mereka bilang,
ini bukan angan. ini nyata
tapi kenapa?

kalian menuntut.
memotong buntutku.

ku tak mau.
ini arahku!

kalian bilang lagi,
bukan!!!

21 Oktober 2009

bulan sabit



bulan sabit ini jatuh
memantul lautan

pucat bulan luntur...
putih hancur...

19 Oktober 2009

Catatanmu

.



menatap bening tinta emas,
menyanjung helaian sajak,
itu catatanmu...


membolak balik hati,
merajam dendam,
semuanya untukku?

kejam, tidak
ego, bukan juga
atau gores luka yang kau toreh
dalam catatanmu...

terjaga di sampingmu,
membaca rajut cintamu, lukamu, dendammu ...

semua itu untukku?

Hening


kuminta hening sekerdip
mematah titah sang patih
kumohon sjengkal kata
mrangkai lisan pujangga


kau renda haluan waktu
melengkok kotak kotak
kau paksa aku kesana
mengangka kata terhampa


hening sekerdip mata,
biarku sulam menjuntai kata.
apatah hati berucap,
pada surya memuram...

15 Oktober 2009

Foto (Potret)


foto itu,
laki-laki dan perempuan,
tersenyum bahagia
meski nyata derita..

dalam foto,
tersurat gurat dahi nan nyata.
berceritalah mereka, ''kami lelah''

foto dua orang itu,
tersenyum di depanku.
mata mereka sendu,
rindu haru, airmata biru..

08 Oktober 2009

Gemintang

.


ketika mentari tidur di ujung hari,
bintang-bintang menari hingga mentari kembali..
mereka dendangkan laguan syahdu,
tuk antar insan-insani tertidur..




gemintang berkedip riang,
menyapu hati nan gundah..
menghibur rintihan lara,
mengais bulir-bulir harapan..


secercah cahya gemintang,
membujur melintangi dunia..
menari indah mengiring mimpi..
menghantar harapan,
antara hati yang mati...

Mendung Sore Hari

.


riuh riak pandangmu,
menggumpal gemuruh atas awan..
rinai hujan samar
kilau petir melayang di pikirku,
paradigma manusia memandang, mengusikku..

rindu cinta genggam buaian,
rindu riang lama ku pendam..
air menetes jatuhi mataku..



malam menjelang,
hujan kian deras.
hati pecah,
jiwaku buyar..

mata batin termenung,
menuding kepalaku,
''ini anak anak siapa? duduk diam dikala hujan..
ini anak mengapa? bagai isi benanganya tumpah.''

ku tak mampu melangkah.
silakan kau hina aku.
kenapa kau perkarakan?




cinta,
selimuti hatiku cinta..
hangatkanku malam ini,
hingga ku tidur,
cukup disini,
disini saja!

aku tak mau pulang,
tak inginku hidup disana,
gemerlap gempita yang tak nyata..

Catatan Hitam

Catatanku,
penuh angka, huruf aksara...
terlipat di sela ragaku,
takkan pernah kau baca...


catatanku hitam kelam,
bercampur darah dan airmata...
warnanya buram , pekat,
melekat di pelupukku...


catatanku ada yang tahu,
yang menerka...
catatanku di gadang-gadang.
dusta yang mereka buat...


catatanku dikikis putih.
menghilang sedikit-sedikit.
mereka masih mengigau,
lembar catatan hitamku yang dulu...


kusobek catatan hitamku.
memulai catatan baru.
mereka masih saja ngilu,
tahu aku membuang itu..



mereka siksa buaian rindu.
mereka rebut kuasa semu.
catatanku tiada ku sentuh.
mereka beri warna biru....


Sejenak Ku Ingin Ku Kembali

.


sejenak..
satu kata yang kupinta..
kembalikanku pada aku!
hanya sejenak saja...


ku mohon,
kali ini saja aku


ingin ku kembali padaku!
dalam ragaku,
kembalikan!


ku hanya ingin aku yg itu kembali padaku,





tolong...
bebaskan aku..
sejenak saja...

27 September 2009

sebuah kerikil di bawah tempat tidurku


ada kerikil di bawah tempat tidurku,
masuk kedalam mimpiku,
menjelma ketakutanku..

ada kerikil di balik bed coverku,
mengganjal tidurku,
membuatku setiap malam mengingat suatu hal yang buruk,
yg terngiang terus ditelingaku..

sebuah kerikil yg entah datang darimana,
membuatku berteriak,
''sampai kapan?!! aku bosan disingkirkan !''
Dan itu,
membuatmu terbangun
dan menangis...

Tepian Laguan


tepian laguan kau ayun bersamaku
melantun laguan bujuk rindu tepian waktu.

entah nyiur nyiur disebrang tergusur?
atau langit lembayung biru menjulang lepas riang?

kau sedang mengalun sebuah laguan bersamaku.

nian,
nian..

tak terbujuk kian.
laguan rindu tlah menyatu nian.
tiada tepian memisah dendang,
tepian,
laguan riang..

tuan, puan,
kami berdendang nian,
hanya laguan ini kami tujukan,
untuk kami dan tiada lagi..

kami,
ingin laguan rindu kami tiada tepian..

20 Agustus 2009

Jero

di balik jendela ini
ku diam.
tak mampu aku
menatap derap langkah langkah kaki
di luar sana.

lalu,
aku terdiam.
dibelakang pintu.
hanya disitu.

dan,
aku menyingkir
dari sorotan lampu.

benarkah itu?
hinakah aku?


ku terpasung pun,
kalian tiada merinduku.


Ku merebah.
di lantai,
aku terkulai.
memandang seringai
di berbagai mata.

ku tak berani lagi,
menginjakkan kaki disini.
ku tak mau lagi,
jadi busa di sudut mulut mereka.

nian.

tak kah kau tahu,
bahwa ku

di
fitnah

19 Agustus 2009

Sisi Suatu Saat

.



kau duduk.
Tetap menunggu.
Tak jemu,
hingga ku datang menyapamu.


esoknya,
kau duduk disana lagi.
Menunggu.
Tapi ku tak kunjung kesitu.


esoknya lagi,
aku yang harus menunggu.
Sendiri..

17 Agustus 2009

Gelisah

.



Senja menggelincir, ku gelisah.
Karena malam akan datang mencekam hatiku
dengan kerinduan yang menderu.

Saat pagi mentari berkilauan di angkasa,
ku masih gelisah.
Menanti kekasih hati yang sedang sama gundah hatinya.

Sore datang lagi.
Gelisahlah aku lagi.

15 Agustus 2009

Award

Hmmmm..... Ada award lagi... thanks ya max portnoy .
Semoga dengan award ini, temen temen makin giat blogging!!!
^-^
Nah, yang berhak mendapatkan award ini adalah sobat-sobat tercinta:
  1. Ratna

  2. Gilang

  3. Agung

  4. Ega

  5. Tantri


Nah, itulah sobat sobat yang berhak dapet award, nah bagi penerima award diambil yah dan segera bagikan ke sepuluh temanmu yang lain yang belum kebagian ... Hehehehe


Cara Pengambilan:
1. Copy saja seluruh artikel termasuk gambarnya
2. Sertakan nama pemberi award dan dikasih linknya
3. Nah, segera bagikan ke sepuluh sahabatmu yang lain dengan mengganti 10 list penerima award di atas sesuai keinginanmu...
4. Beritahu sobat yang kamu beri award selanjutnya lewat mxit atau coment


Sukses sob!
Terima kasih banget selama ini sobat adalah sahabat yang sangat istimewa. Hidup Blogger Indonesia!

06 Agustus 2009

Jawaban yang Tertunda

.
(Jawaban dari Catatan sebuah Kisah)


Lama sekali ku menanti.
ya atau tidak.
Hanya itu...


Mengapa tak kau mengerti,
langkah kaki yang tertatih di belakangmu
menunggumu
jawabanmu


Semakin lelah ku melangkah,
dan akhirnya terhenti.
Ku memanggilmu lagi,
ku mohon bicaralah...


Beribu hari ku mencoba,
bicara padamu,
setiap hari, tiap malam...
Kali ini tolong jawablah aku..


Aku lelah menanti bulan menyinari wajahmu
Aku lelah selalu gagal meneleponmu
Aku lelah karena kau tak pernah menjawab,
hanya satu pertanyaanku








Lalu,
setelahku lama menantimu,
kau hanya menjawab,
"Terimakasih telah menunggumu. Sekarang pergilah."
-----------------------------------------------------


Terbuat dari apa kau?
seberapa keraskah hatimu??



(Jawaban asli : Bukan maksudku membiarkan hatimu. Tapi dari dulu aku paling malas mengurus urusan asmara dan sebagainya. Aku mau aku tetap sendiri sampai aku mau. Persahabatan lebih penting dari pada kekasih. <>)

05 Agustus 2009

Mimpi

.



Setiap mimpi,
Kan menyambut bait puisi..
Tentang anganmu,
anganku..

Tiap mimpiku, ku datang dalam benakmu.
Penuhi tiap detak jantungmu,
tiap denyut nadimu..
Nafasmu,
juga nafasku...

Tiap mimpi,
ku menyentuh sejengkal rindumu..
Di hatimu,
dan hatiku...

.

23 Juli 2009

Catatan Sebuah Kisah (bag. 3)

Dari status Facebook Fagraia Misyantha yang dikumpulkan..

"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."




*11

Kau menghentikan langkahmu
Beranjak dari segala asihmu
Kau menghempas
menghenti hela nafas akhirnya

Ku tak mempu menahan
Sgala rasa tlah mati dari hatimu

Begitu juga cintamu...




*12

Tercecer kehidupannya
t'lah remuk di sela jemarimu...

Dia,
meninggalkanku..

"Hingga kau terbangun dari mimpi ini..
aku tak ingin lagi..."

Bulir serpihan hidupku luluh
menemani denting hujan ini




*13

Kau memandangku.
entah sesal, entah serapahmu

Ku hanya diam
Memandang sisa segala yang ada di hadapmu

Hening kesunyian
kau cipta di lingkup kehidupanmu




*14

"Mungkin ini bukan tempatku
aku akan pergi.."

Ku beranjak dari pandanganmu,
Namun kau berkata, "Maaf..."
sebuah kata yang t'lah sirna darimu
mengganggu suara batinku

'Maaf',
Suatu kata yang ku nanti
ku impikan
terucap darimu

Semua itu,
terlambat...
Kau terlanjur membuang hidupku




*15

Ku membuang nuraniku
membalas tiap jengkal hidupku
yang habis untukmu..

-Ku akhiri langkahmu...-

Tiada tangis untukmu


SELESAI

10 Juli 2009

Catatan Sebuah Kisah (bag.2)

Dari status Facebook Fagraia Misyantha yang dikumpulkan..





"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."

*6

Ku hanya diam.
Aku tak bisa memandangnya.
Dia, ada di depanku..

Ku melihatku dan dia
Kau menjauhkannya dariku
"Sebenarnya apa maumu...."



*7

Kau genggam tangannya.
Amarahmu, emosi seluruh dirimu...

"Apa lagi yang kau inginkan dariku...
Toh, dirimu tlah menghilangkan hatimu
Untuk apa?"

Ku menggenggem tangannya.
menghalaunya darimu.

"Kau sendiri yang mengakhirinya....
mengapa kau ingin semuanya berbalik??"

Kau hanya terdiam
memandangku dan dia
Tanganmu membeku,
Nadimu terhenti.

"Pergilah kau dari aku dan dia..
biarkan aku di sini..."



*8

Kau terdiam di sini
Memandangku,
kosong

Ku mengintip di balik bayangnya
Kau menghancurkan airmatamu sendiri

"Tolong kembalilah ....."

Aku hanya diam



*9

Kau menunduk
Terhalaukah kau karena ...

"Kau menangis untuk apa?"

Dia hanya memandangmu.

"Pergi saja..
Tiada guna lagi kau memanggil nama ku...
untuk kembali padamu.........."

*10

Kau luluh di atas air matamu
Kau mengangguk
"Tiada lagi aku membuatnya menangis.."

"Aku berjanji.."

Hening air hujan merajai tiap denting hatimu yang sunyi..
Mungkinkah kau kembali?

( Bersambung... )

24 Juni 2009

Catatan Sebuah Kisah

Dari status Facebook Fagraia Misyantha yang dikumpulkan..



"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."


Berawal dari sebuah cerita. Tentang aku, kau, dan dia
Dimana aku, tersudut diantara kuasa jemarimu....



*1
Ku genggam bunga ilalang putih yang kau beri padaku setahun lalu..
ku tak akan melepas itu dariku.

Dan kau,
masih tetap memandangku..
Seolah aku bersalah akan kehancuranmu.



*2
Tiba-tiba kau beranjak dan menghampiriku.
"Ah,tuan... Apakah....."

Patahlah perkataanku...
bunga itu,
kau lepaskan dariku
dan kau hempas....

Ku tersungkur. Memandangmu...
"Apa lagi yang kau inginkan..."

Kau diam.
Perlahan kau pun pergi menjauh dariku..
"Tolong berhenti menungguku!"



*3
Ku menatapmu kosong...
Ku tak peduli lagi pada derai airmataku.

Sedangkan kau,
masih saja menghujamku dengan pandanganmu yang merendahkanku,
dan masih saja berjalan meninggalkanku sendiri.

"Kau...
Hatimu..
untuk apa ?!!"

Kau berbalik.
Ku kira kau akan mengusap airmataku..
"Bukankah dirimu menginginkan yang sesungguhnya??"
Kau membiarkanku di bawah derasnya badai....

"Nian..."
Ku berbisik saat kau menepis jemariku.
"Keinginanmu, terwujud...."
Kau tak mendengarku.
Kau hanya berjalan pergi dan menjauh dariku..

Bayangmu hilang bersama kelabu senja....


*4
Ku tetap menangis.
Mengenang dirimu yang lalu..
Dirimu..
yang dulu selalu melindungiku.....



*5
Di balik rinai hujan,
dia diam-diam menatapku sendu..

Dia,
seseorang yang lain daripadamu..
Memelukku, menghapus air mataku..

Ku luluh dalam dekapmu..


( BERSAMBUNG ... )




18 Juni 2009

Bayang Sakura



.



Bunga Sakura berujung janji
Tiap helai gugur,
lukisan air mataku..

Lama t'lah menanti
Tuan tiada tepati,
janji bersua
di naung kembang sakura
menari letih ..

15 Juni 2009

Senja di Atas Awan

*6 Maret 2006
Kala senja,
di aula sekolah..

Gelitik rinai gerimis senja jingga ..
memandang lenggemng elok perawan surga

Tergenang air memancar bayang

tertambatlah pada sunyi airmata,
memandang lenggang elok bidadari surga ..

Menari dalam rinai gerimis senja
pancar sinar keemasan,
Terpercik air surga pada airmata
merapuh, kukesedihan kesudahan..

Tertaut selendang paras berbinar,

memandang lenggang anggun peri-peri surga..

Senja terlalu dini,
terpaut pandangan seluruh
lenggang elok bidadari nirwana...






Seraut Sisa Hati

.


Penyair sepertiku,
hanya berharap di atas luka..
Entah untuk kesekian kalinya,
atau untuk menyembungikan mata hatiku..

Penyair sepertiku,
seserpih hati yang tertinggal akan terus mengambang..

Di dalam hati,
hanya ungkapan lara nan tiada terjaga etika..
Seakan tenang,
tapi bergejolak lepas di antara nadinya..

Andai semua tak menutup pengindraan jiwaku...........



"Dia tersenyum,
Aku luka..

Dia bersuka ria,
Aku patah..

.....

Dia pergi,
Aku mati.."




08 Juni 2009

Antara Benci dan Cinta

.



Seraut sunyimu,
menyusup dingin dalam jiwaku ...
Sayu layu serpih kalbu yang luruh,
hilang, kelam ..

Kelopak iris tepian rindumu,
memecah heningku ..

Ku mengecupmu.
-"Aku menyerah.. !"-



*NB: Aku--> Benci
Kamu-->Cinta

Apatah Kata ?

.



Dan,
Dandelionku membeku
mendaduhkan laramu..

Bening air matamu membelengguku,
Bayangmu membantai bunga rampai benciku...

Kau,
meruntun sajak-sajak yang t'lah lama ku pendam..
Kau buat membara dan hancur.....





.

01 Juni 2009

Lukisanmu

.


Di atas kanvas,
Airmataku menari
Kelabu hati tergores lembut...

Di atas kanvas,
Lukaku mengalir..



"Kau t'lah lukiskan indah hidupku..."


.

Padamu.. Tuan

.




Pada padang pendang swarna
Melayang layang bunga bermekar
Rapuh mengapur di teduh daun kamboja

Aduh kanda pemantik lara,
Kuncup setitik lebur memasir
Terka bukan sangka pun tiada,
Seka riuh dendang hamba...

Tuan,
menyeka suka hamba...
mendaduh duka ria...



Aduhai Tuan,
Bukanlah inang pandangan hamba....


.

26 Mei 2009

Terdalam


.


Riuh riak buih samudra
terpasung dalam lumbung palung,
tak berdengung...

Gemericik suara memucuk ke sudut diri
membumbung selaksa gempita,
membuta sukma...

Kosong

.



Aku diciptakan untuk kau lukai
Aku hanya ada tuk patah hati..

Segala lirih ku bisik
'tuk jiwa sunyi yang t'lah mati

Karena aku,
tercipta tuk tak berhati...


Mirage au Virage II

.


Tersekat lagu yang mengalun, di iringi sedu tangisku...

Tiap denting,
tiap titik..

Dan setiap tetes airmataku,
tercipta bayang senyummu,

yang terakhir...


21 Mei 2009

Sudut Rindu

.



Suatu hijau di langit Nirwana
bertemu pandang hamba...
akan Tuan....

Lindap sayu dewangga biru
Naung sunyi Tuan menggelayut hamba....
menyulut sepi ribu laguan rindu...

Aduhai hatiku satu,
lekangkan nafas sunyi mata Tuan,
larungkan sepi senyap jiwa Tuan..

Oh, Dewata.....
Rindu hamba 'kan syahdu merajut kasih
bersama Tuan seorang,

Lebur sudah

Sakura



.


Sebuah janji,
penuh ilusi



.

15 Mei 2009

sebuah Tanda

Terimakasih sebelumnya untuk Ratna yang telah memberikan saya sebuah Tanda....walau blog saya begitu sederhana...^-^ terimakasih....
Maaf, hanya mengambil satu....saya tidak tahu bagaimana memasang award...:)
Dan saya juga ingin memberikan Tanda ini kepada teman yang telah setia menjadi partner dalam bermain puisi. Mereka adalah Agung yang merupakan rival terdekat saya dan Frisca yang memiliki ideologi yang berbeda dari saya. Tapi, kurasa merekalah yang bisa menerima sedikit Tanda dari saya....
^-^

Fagraia Misyantha

12 Mei 2009

Mirage au Virage

.


Lelah kini
ku menapak
di sela megah denting sang waktu

Ku rebahkan sesaat
beban-beban menggumpal
pada jemari-jemari hatiku

( Hufff..... )

Terhampar haluan menanti
pengembaraan lagi



Samar sudah ku memandang
melihatmu.
Melukiskan retina hatimu
kelam.
Tak jua tersibak
keindahan di sinar matamu...

.

Cry of My Heart

.



( I was gone
I can't touch that feeling again
I was lost my heart
and I don't know,
who am I ? )



This is part of my life
a story without description
a clausa woithout point




( I like a dried rose
Falling down,
lost with my tears.. )


That is a part of my heart
a place af poetry
a place of sadness

.

27 April 2009

titik Cakrawala

.





seberkas kabut embun terhampar jauh menutupi jalanku menuju titik cakrawala yang ingin ku tuju
kelabu.


Ku terpejam.

Tak merasa tak hendak meraba
Hendak ku menangis, namun tak hendak jua
Bila ku akan melangkah, anganku tersaput hilang
Tak jua menerawang titik cakrawala yang begitu dekat


Hingga ku coba selangkah menyibak kabut di hadapku.

Ku mendengar,
Kau memanggil samar,
Kau mencariku,
melangkah diantara laut kabut..
Kau meraihku,menggenggam jemariku
Sentuhan itu mengikatku, mengembun di dinginnya jariku.

Perlahan,
temali hangat hatimu menjerat ruang jiwaku
penuhi warna retina hatiku.


Kau terbitkan sinar di depan mataku.
menuntunku,
berjalan bersamamu,
berlari bersamamu,

dan,
berhenti di tabir cakrawala lembut
yang terpancar di balik sudut matamu.



Kau tlah renggut sepiku,
mencipta cinta
meluluhkan angan hatiku . .
untuk terus hidup bersamamu




I LOVE YOU . . .

.

22 April 2009

Untuk Cintaku

re-posting from whitelavender.blog.friendster.com



selamat siang,cintaku..

bertabur bunga untukmu..
menarilah salju untukmu..
segala indahmu terlukis di hatiku.

namun,bukan diriku.

cintaku,tersenyumlah..
pandanglah aku dalam lukisanmu..
peluklah aku dalam mimpimu..
karena memang aku tak tercipta nyata untukmu..

cintaku..
segenap perasaanku untukmu..
sepercik harapanku,semua..

namun,bukan jiwaku..

cintaku,seluruh cintaku..
segala nafasku..
aku mengejar pandanganmu,candamu..

namun bukan dirimu..

cintaku,
begitu terlarangkah?


-----------------------------------------------------------------------------------------------


dear,cintaku..

kali ini aku bukan merajuk.jangan salahkan perasaan ini.salahkanlah aku.aku bersalah telah mencintaimu.aku bersalah telah merindukanmu.aku bersalah telah mengharapkanmu..
maafkan aku.aku tidak ingin memaksamu.cinta ini tak dapat aku bendung lagi.dan aku tidak tahu harus berbuat apa agar kamu juga mencintai aku.sudah beribu kali aku bermimpi tentang kamu,beratus kali bersua dalam lukisanku..
aku tidak tahu apa yang sedang aku pikirkan..

aku mencintaimu..
山下 海斗

10 April 2009

Ujung Jalan

.



Rinai hujan tepian pantai air mata


mengalun laun menyibak
pandangan retina
. .







Sangsi
. .

Ku saksikan kau menapak pergi,

meragukan tetes lirih bisik



memanggil . . . .


(*semua ku tuju untuk berakhirnya kisahku
dengan semua masa-masa indah bersamanya yang ada.
Maaf.
kalau aku tetap menahanmu.
Sekarang, silakan pergi..

dear,
...)