30 November 2009

shooting star


you're my shooting star,
light my life
beside me and always give another shine that i haven't yet ...

you're my shooting star,
i believe your promise
than your smile spread in that night,
like a shooting star ...

you're my shooting star,
give me different shine in our dark..
i walking on with you,
i believe we can walk in this darkness,
together ...

to : mas Gita

.

roman senja

.


senja sepi.
sejoli yang tertepi
menanti batas hari,
di sela nafas sendu

berjalan antara rel
selami waktu yang berlalu
dihembus sepoi angin batas hari
sejoli pergi susuri bumi

tertunduk mereka
dalam genggam kelabu senja
menapak sisa sesal
mengurai retak kalbu

berdua berpandang,
menangis berpeluk..

sisa sendu senja hari ini,
terhempaskan
terhampar jauh
laksana rel di depan sana

-24 november-


pecah


pecah carut marutlah sebiji hati
Tuan lelap dibuaian hari,
sembab tak bersebab

terus saja hamba terpana
bongkah bumi di rasa peka
ucap perkara hamba
pada tuan

seluk biru permadani hijau
meliuk melesung hati biru
tempa rajuk nan lalu
menyibak senyum sayu tuan

pandang hamba deru asma tuan
hanya batas lafal dimata
tak lebih
hanya pertiwi nan terbungkah

melayang angan semata
tuan memandang laku hamba

adalah


adalah kau
ada dihadapku
tanpa batas waktu
kau mencintaku

adalah kau
mengukir lembut kabut biru
meleleh luruh dimataku
kau disitu

adalah kau
bawa hidup untukku
bawa sendu untukku
bawa janji abadi

.

puisi senja

.


rintih rintik hujan
memasung palung redup sukma
miris rinai rindu duka
gundah hampa jiwa

leleran deras angan suram
merembes secawan arak berlian
menawar ragu tipu dunia

Lirih Rintih Rintik


kelam kelabu,
bersandar sanding dinding
mengais sisa tangis
sendu duka kabung

sangkakala tlah menggema
sepi suram dendam
merambat tambat tali mati
jerat terali sesal diri

lirih rintik berdenting
berdecak bercak memuncak
merona dasar samudra
sendu sedih sendiri

.

23 November 2009

14 Nopember

.



aku bimbang.
kau termangu menahan kelu
diam memandangku
namun tak mau

aku bingung
sinar matamu kelabu
laksana permadani biru terkelu
mengapa kekasihku?

kubelai engkau
mengharap secercah cahya dimatamu
berharap senyummu...

kau kekasihku,
mengapa termangu begitu?
takkan kubiarkan airmatamu mengaliri jariku
ku tak mau kau menjerit jerit...
pandanglah aku kekasihku...

hingga jingga tersirat,
kau lengkungkan bibirmu melandai.
tak mengapa..
namun bagaimana 'ku bisa?


19 November 2009

Seuntas Tali


kita garis kembali,
urat nadi kelana ini
telapak tangan kananmu,
kau lukis aku..

di balik temali, kugenggam
sepucuk janji di tiap mili
genggam ini,
yang buat melukisku di nadi..

hari ini kusimpan tali darimu,
dalam lemari kegalauanku..
kemarin,
ku rasa angkanya memudar..

05 November 2009

Kepadamu,

.


satu..
'ku memandangmu,
merangkai ranting rindu
riuh redam di matamu...

saat kedua,
genggam jemarimu,
merengkuh sedu sedanmu...
memantik semai bulir asmara ...

bersambut ketiga,
belai rambut berdebumu,
mendekapmu berlumur sesal airmata...
sunyi senyap membuyar lepas...

kemarin keempat,
ku pejamkan mata,
memandang amarahmu...
cacianmu, airmataku...

beberapa jam yang kelima,
kau datang,
virtual untukku,
seka airmata dan mendekapku..
kau bilang,''jangan pergi lagi.''







baru tadi keenam,
rengkuh tanganku dan gelayutkan senyummu...
tanpa kau sadari,
hanya sekelumit waktu bersamamu...
ingin kukatakan,''jangan takut... .''

01 November 2009

kerinduan malam





ku di sudut senja,
meratap sisa semerbak mentari..
ku tak bisa bertahan lagi,
di sisa senja ini.

kalian bersinkan namaku,
mencecer itu.
padahal 'ku tak lakukan apapun..

ku tersudut di gerbang petang,
menelisik harumnya kelam
menerawang gemerlap bintang...

ku hanya ingin menyusuri malam,
seperti 'ku susuri senja..

ku bungkam,
kala 'ku ingat seberkas malam di matamu..
ku ingin lepas...!!