13 Desember 2010

Antara Aku, Kau, dan Cinta



*Kepada Mempelai Pria


mau kemana?

malam sudah gelap

lilin sudah kau tiup

sekarang mau apa?


tanyakan saja pada mentari rembulan

mengapa mereka biarkan

dua sejoli dalam temaram

apa mereka tak sudi?

apa tak ada secuilpun kerendahan hati?

apa hanya ada rupa harta tahta?


coba kau tanyakan

perihal hati dan cinta

yang tak ada untung ruginya

yang tidak pakai cek dan giro


coba katakan pada mereka

apakah arti cinta hanya sebatas dunia

apa benar cinta hanya pantas untuk kalangan atas

tidakkah cinta untuk surga akhirat?






* Kepada Mempelai Wanita

bisakah kau dengar?

kau tak berharga seperti mawar

tak juga mahal seperti berlian

gaunmu pun tak cukup untuk menutup kegundahan hatimu

apalagi riasan dan tanpa wewangian


apakah kau tau kemana kau melangkah?

apa kau tau disana terlalu jauh dan luas?

kenapa kau tetap melangkah?


tak taukah kau

membayangkan hidup melayang sepertimu

tak dapat kucerna dalam logika


apa kau sanggup

berjalan tanpa menepi

meski telanjang kaki

dan aroma wewangi?


.......................


kepadamu, kekasihku



menatap semburat biru
disudut mata yang beku
kau putarkan lagu lugu
tentang cinta yang ambigu

ku anggap kau tlah dewasa
nafas dan langkahmu akan lepas
tak perlu dituntun

kau pun tak perlu merapuhku
karna aku telah rapuh sejak dulu
hatiku tinggal separuh
cinta padamu bukan kubertaruh

aku akan dewasa sepertimu
harusnya kaupun terjaga
seperti aku merapal sajak
dan berjalan atas kata kata

mengapa pula kau ragu
akan makna cinta dihatimu
semua bukan ambigu
kecuali kau tak menapak jalanmu

pada rapuh jingga, cinta


meski kan gugur

ku tetap pada pepohon

dan memohon

ku untukmu


bukankah ombak memarka jejak

tinggal airmata

dan kerang keong bimbang


mengertikah

cumulus nimbus menikam

kucur hujan

pelangi tak datang


padamu bintang

lenyap dikerdip mentari

menyisa kerinduan

jengkal kelabu


malam bisu

menebar ragu

bertepat dikalbu

lepas angin parau

pecah kemarau

10 Agustus 2010

Pembalasan

.




Aku sudah memberinya
Semua yang kau mau
Ini juga untukku
Karena kita sama saja

Terimakasih
Atas pembalasan hati yang tersakiti
Setidaknya kita lega
Perih dan lara tlah terampuni

-semarang, 8 Agustus 2010-

Permainanmu



.


Kau nyalakan
Kau padamkan
Jangan harap kau nyalakan lagi

Kau pasang
Kau copot
Buang saja!

Kau makan
Kau muntahkan
Cepat kau makan semua!


.

Dendam

.



Rasa yang lain,
Asmara,
Cinta,
Rindu,
semuanya ada benci ...


.

Firasat

,.



Sehabis hujan pasti basah
Daun-daun berguguran
Angin pun tak kunjung padam

Tak peduli selendang pelangi
berwarna-warni
Tak peduli kembang melati
sedang mewangi


Lihat sungai menjadi deras
Kelopak mawar berhamburan
Suara gending memudar
Janur kuning di depan rumah
tumbang




.

Siapa?

.



Aku bukan tiga tahun lalu
Aku bukan pula dua tahun yang akan datang
Kalau begitu,
kau belum tahu aku



.

Pergilah

.




Jangan tunggu aku
Beranjaklah!
Berhentilah mengigau

Tolong tinggalkan aku
Menjauhlah!Jangan lagi menoleh
Sekalipun, jangan!

Sudah!
Cukup!


-Semarang, 21 Juli 2010-

20 Juli 2010

Cinta

.


Cinta adalah apa
apa adalah cinta
Kosong adalah ada
ada adalah kosong

Cinta cinta gosong separuh
seperti serabi berputar-putar

Cinta cinta rapuh
kalo udah kropos, hilanglah teguh
Cinta cinta bohong !
yang kosong mlompong jadi WOW

Cinta cinta tak karuan
tebak saja bentuknya
kalau bisa,
KAMU GILA !


.

Janji Palsu


.

Disini aku termenung
menunggu bintang-bintang
yang kau janjikan
'kan bersinar untukku

Disini ku menyanyi
lagu ciptaanmu untukku
Senandung cinta syahdu,
yang dulu kau dendangkan untukku

Disana tak kau tahu?
Betapa waktuku terbuang untukmu
Apa kau mengerti?
Betapa lama ku duduk menanti

Kata kamu,
Demi cinta
Demi kita

Demi cinta kita


dan kini tak ku mengerti
Kau buang jauh aku
dari semua kata cintamu

.

Seharusnya Aku


,

Ampunilah aku...
Aku tak pantas denganmu,
Aku tak seperti yang kau tahu,
Aku bukan sahabatmu !

Saat kau bersamanya,
dan kau pun bersamaku
Ingin kumusnahkan kamu
ku hempas jauh-jauh !

.

Sebenarnya Aku


.

Tak kan kau tahu
Rapuh layunya hatiku
Karena tak berlabuh
pada satu hatipun

Tak kan kau mengerti
Sakit perih hatiku
Karena tiada lelaki
peduli cintaku

Tak bisa kau pahami
arti cinta di hatiku
cinta bagai kerdip lilin
setia berpijar sepanjang waktu

Bukan seperti yang kau kira...
Hatiku bukan baja,
hatiku bukan batu karang,
cintaku bukan kembang api !

.

Sepi


.

Hai bintang di langit
Lihat aku!
Aku sendirian..
kesepian!

Lihat!
Lihatlah kemari...
Apa yang kurang dari aku?
Kenapa semua pergi dariku?


.

Tulus

.

Kini aku sadar
aku menggenggam separuh hatinya
memiliki serpihan cintanya
setengah ketulusannya

Ku tetap tersenyum
Meski miris nurani

Terpaksa...
Terus kutatap luka jiwa
yang kian menganga

dan aku mengerti...
ini 'kan melebur cinta
membuka derita



.

01 Juli 2010

Kisah Klasik Cinta yang Indah


Dear,

Saat itu aku sedang menginap di rumah Utari, teman sekelasku. Kebetulan saat itu juga, aku punya pemuja rahasia namanya Badi. Katanya dia satu desa dengan Utari. Suatu hari aku bertemu dengan seorang pemuda di angkutan desa, yang ternyata dialah Badi.

Hari itu juga aku pulang ke rumah. Sesampainya di rumah aku meng-sms dia. Ternyata memang betul itu dia. Aku setengah tak percaya. Apa mungkin dia yang selama ini ada dalam tiap gambarku? Sebab dia mirip sekali dengan cowok yang selalu aku gambar.

Kusingkirkan cepat-cepat angan-angan bodohku itu. Namun, Badi malah makin sering smsan denganku dan meminta untuk ketemuan. Mula-mula aku menolak. Eh, saat aku bermain di warnet Cyber sendirian, dia dating dan langsung mengenaliku.Sejak saat itu kami sering ketemuan. Padahal waktu itu aku sedang ada ujian kenaikan kelas. Tapi aku enjoy aja ketemuan sama dia.

Tanggal 9 pun tiba. Tepatnya 9 Juni 2009. Aku dan Badi sudah cape jalan kaki. Akhirnya aku mengajaknya ke kafe kesukaanku sambil ngobrol-ngobrol. Sesaat sebelum kami berjalan menuju kafe, dia bertanya, “ Apa kamu nggak malu jalan sama aku?”

Aku pun menjawab seadanya, “Untuk apa malu? Toh kamu nggak salah apapun sama aku.”

Tibalah kami di kafe itu sekitar pukul 15.45 wib. Matahari sudah mulai tergelincir. Namun kami masih kecapekan untuk pulang ke rumah. Akupun memesan 2 buah milkshake coklat. Aku mengusir lelahku dengan menulis puisi. Aku sisipkan tanggal disitu. 9/6/09. Sambil bercanda-bercanda, aku pun ingat perkataannya di telepon tadi.

“Eh, tadi pagi kamu bilang apa? Nggak jelas tau. Aku buru-buru mandi sih”

“Apa ya…??”, dia malah melemparkan pertanyaan lagi padaku.

Aku berulang kali menyodorkan pertanyaan itu padanya karena aku penasaran banget dengan apa yang dia ucapkan tadi pagi. Tiba-tiba dia menyengkeram tanganku sambil meledek, “Siapa yang bilang nggak ada yang saying sama kamu?”

Karena aku geli, aku berusaha melepas tangannya dari tanganku. Tapi tangannya terlalu kuat. “Kata kamu di telpon tadi pagi, nggak ada yang saying sama aku?”

Dia menjawab sambil menatapku, “Kata siapa? Aku sayang kok sama kamu.”

DEG. Apa yang dia ucapkan barusan? Karena aku kurang yakin, aku bertanya lagi padanya. “Apa kau bilang?”

“Ya. Aku sayang kamu. Kamu mau nggak jadi pacarku?” dia mengatakannya sambil mencium tanganku. Dengan tersipu malu aku mengangguk dan menjawab,”Ya, aku mau.” Dan mulai saat itulah kami pacaran.

Nggak nyangka sekarang sudah tanggal 9 Juni 2010. Setahun Tepat kita jadian. Sejak saat jadian sampai sekarang aku panggil dia Rio. Rio adalah panggilan kesayanganku padanya. Setahun ini penuh warna bersamanya. Aku sangat bahagia bisa bersamanya dan aku berharap aku bisa diterima di keluarganya.

Ternyata harapanku salah besar! Meleset! Aku di tolak mentah-mentah oleh ibunya. Tanpa alas an. Ibunya bilang padanya untuk putus dari aku dan konsen untuk ujian. Karena memang Rio sekarang sudah kelas 3 SMK jurusan PE. Berat hati aku nurut saja untuk putus dengan Rio. Padahal aku masih sangat mencintainya.

Tak ada 3 hari setelah aku putus, aku dengar kabar dari teman-temanku bahwa Rio sudah punya pacar lagi. Anak itu cewek siswa ajaran baru 2010. Dan teman-teman bilang, mereka udah jalan sejak seminggu lalu. Sontak aku menangis sejadi-jadinya. Cowok polos yang kukenal , sekarang sudah begini. Katanya mereka hanya sementara sampai Rio lulus. Namun selang beberapa jam kemudian aku kembali meneleponnya dan dia bilang,”Entahlah kalo emang tahan kurang dari setahun. Tapi kalo lebih ya jalanin aja.”

Aku mendadak lunglai. Aku hanya bisa menangis dan menghapus airmataku. Perih.. Miris hatiku. Janji dia akan setia padaku tiada nyatanya. Aku tak habis pikir, kurang apa diriku? Sambil menangis di pangkuan ibu, aku berusaha lupa. Namun hingga saat ini pun aku masih belum tidur dan aku hanya bisa menangis.

Malang nian nasibku. Ditinggal begitu saja oleh sang kekasih setelah aku pindah ke Semarang. Malang nian aku… kenapa aku bodoh begini…

My dear,

Isbandrio Abadi

Bu Sudini

Pak Iswadi

Mas Iswahyu Afandi

20 Juni 2010

dear ibunda...

.




Tiada lagi angan 'kan mengurungku..
kecuali secercah hidupnya
memercik kerinduanku

Tiada angan yang merubah langkahku
seandainya engkau...
tak ingin menjemputku
Memercik kebencian sendu
untaian permata biru
kata-katamu,
wahai ibu...

Kata harta tak bernyawa,
terkecap lagu lalu saja..
Melainkan engkau,
mendamba kemilau..
Tiada sangka 'kan membuatku goyah
walaupun airmataku
Tiada kata yang kudamba, ibu
melainkan kau melepasku...

----Anak gadismu beranjak dewasa..., ibu...----


.

11 Juni 2010

miss my life (your life)

please take my heart
take my love,
as long as you can do
as long as your life

please don't go away from me
don't leave me in this could
let me stay for you
hold your hand,
forever . . .

( i love Ferry Anggita Erdianto . . )

19 April 2010

kisah hidupku


kali ini aku ingin berbagi kisah hidupku. Aku cukup bahagia selama 3 tahun ini. Tapi tak cukup senang juga. Di tempat yang terpisah jauh ini, aku mencoba hidup sendiri. Di tengah cercaan dan cemooh orang sekitarku, aku tetap mencoba untuk tegar. meski ini berat untukku yang waktu itu baru menginjak usia 16 tahun.
Namun tak selamanya hidupku begini. Datanglah seseorang menghibur hati. Namun itupun hanya sebentar. sebentar lagi aku harus kembali ke tempatku. Aku senang, aku sedih. Tak ingin berpisah, namun muak dengan keaadaan sekitarku selain dia (Rio). Hhhhhh;..................

Beribu kali ku hela nafas dalam-dalam. Mencoba melupakan semua yang telah terjadi. Di hidupku. Dan aku tak ingin lagi terhempas dalam hidup yang seperti ini. Apalagi di kerjai oknum guru yang seperti itu. Muak rasanya!!!

KENANGAN YANG TAK AKAN PERNAH KU LUPA DI SMA N 1 SLAWI
---fitnah seorang guru wanita, berkacamata, dan berkerudung!! Menyakitkan!---

****itu tak akan ku lupa hingga akhir hayatku. Dan aku pun takk ingin menginjakkan kakiku di SMA itu jika dia masih disana.****

"Sampai mati, Bu. Sampai mati kenangan 'indah' ini akan ku simpan dalam hatiku"

12 April 2010

remuk


Remuk
.
Luluh
.
Lantaklah
.
Hatiku
.
.
.

11 Maret 2010

(untitle)

.

airmata
ku curahkan segalanya...

samudra kan ku ukir
ku kan menyingkir
menjauhi desir hati

potretmu,
airmataku kamu
tak kuasa kini aku
tenggelamlah aku!

tak lagi ku hitung
berapa hidup ku menangis
potret kita,
engkau!

senja ini,
cinta kini...



02 Maret 2010

kau 'kan kemana?

.


selingkar rayu menggebu
menelusup rapuh reruntuh
sayu sudah tak layu
tiada kata lain : sendu

kau kalut memilin hati
jiwa mati yang terperi
selimut gundah membiru
memadu ragu rindu



03 Januari 2010

Nyanyian Beku




senja kini tlah berganti
kemelut kabut merasuk
membuta segala jiwa
terlelap dan tenggelam

saat-saat kau bernyanyi
di batas bulir embun pagi
membeku seluruh kalbu
hirup pahit kelabu hidupmu

Hidup Meredup




kerdip lilin kini,
berpendar menyusup malam malam
rangkai nada kini,
memudar ragu membiru

sepercik api kini
meredup, meregang gambar diri
di haluan kami,
dua insan terabaikan

cahaya pelita kini,
menghapus jejak tangis pilu
nyata dan imaji
segala dunia yang kami singgahi

sinar hati kini,
merapuh seluruh kalbu
harapan kami yang membeku
antara jiwa-jiwa sayu

kami duduk terpaku,
diam merengkuh hidup
menabur jalan kesaksian bisu
membelenggu haru rindu insan insani