27 April 2009

titik Cakrawala

.





seberkas kabut embun terhampar jauh menutupi jalanku menuju titik cakrawala yang ingin ku tuju
kelabu.


Ku terpejam.

Tak merasa tak hendak meraba
Hendak ku menangis, namun tak hendak jua
Bila ku akan melangkah, anganku tersaput hilang
Tak jua menerawang titik cakrawala yang begitu dekat


Hingga ku coba selangkah menyibak kabut di hadapku.

Ku mendengar,
Kau memanggil samar,
Kau mencariku,
melangkah diantara laut kabut..
Kau meraihku,menggenggam jemariku
Sentuhan itu mengikatku, mengembun di dinginnya jariku.

Perlahan,
temali hangat hatimu menjerat ruang jiwaku
penuhi warna retina hatiku.


Kau terbitkan sinar di depan mataku.
menuntunku,
berjalan bersamamu,
berlari bersamamu,

dan,
berhenti di tabir cakrawala lembut
yang terpancar di balik sudut matamu.



Kau tlah renggut sepiku,
mencipta cinta
meluluhkan angan hatiku . .
untuk terus hidup bersamamu




I LOVE YOU . . .

.

2 komentar:

Izka mengatakan...

Eksplorasi terus rasa dan perenunganmu... Sebuah puisi yang bagus dan menyentuh....

okokoko mengatakan...

aku bukan tipe pengkoreksi ya..tapi coba

menurutku tata bahasa sudah ok sih..tapi yg buat mengganjal adalah jeda antara baitnya kenapa begitu?
rasanya jadi g nyaman..
coba untuk pembelajaran cari artikel cara penulisan sajak format 444 hanya untuk memadatkan puisimu agar lebih berisi aja..

keep wrote
salam