"Sepenggal kisah bukan untuk kita lupakan..."
Berawal dari sebuah cerita. Tentang aku, kau, dan dia
Dimana aku, tersudut diantara kuasa jemarimu....
*1
Ku genggam bunga ilalang putih yang kau beri padaku setahun lalu..
ku tak akan melepas itu dariku.
Dan kau,
masih tetap memandangku..
Seolah aku bersalah akan kehancuranmu.
*2
Tiba-tiba kau beranjak dan menghampiriku.
"Ah,tuan... Apakah....."
Patahlah perkataanku...
bunga itu,
kau lepaskan dariku
dan kau hempas....
Ku tersungkur. Memandangmu...
"Apa lagi yang kau inginkan..."
Kau diam.
Perlahan kau pun pergi menjauh dariku..
"Tolong berhenti menungguku!"
*3
Ku menatapmu kosong...
Ku tak peduli lagi pada derai airmataku.
Sedangkan kau,
masih saja menghujamku dengan pandanganmu yang merendahkanku,
dan masih saja berjalan meninggalkanku sendiri.
"Kau...
Hatimu..
untuk apa ?!!"
Kau berbalik.
Ku kira kau akan mengusap airmataku..
"Bukankah dirimu menginginkan yang sesungguhnya??"
Kau membiarkanku di bawah derasnya badai....
"Nian..."
Ku berbisik saat kau menepis jemariku.
"Keinginanmu, terwujud...."
Kau tak mendengarku.
Kau hanya berjalan pergi dan menjauh dariku..
Bayangmu hilang bersama kelabu senja....
*4
Ku tetap menangis.
Mengenang dirimu yang lalu..
Dirimu..
yang dulu selalu melindungiku.....
*5
Di balik rinai hujan,
dia diam-diam menatapku sendu..
Dia,
seseorang yang lain daripadamu..
Memelukku, menghapus air mataku..
Ku luluh dalam dekapmu..
Dimana aku, tersudut diantara kuasa jemarimu....
Ku genggam bunga ilalang putih yang kau beri padaku setahun lalu..
ku tak akan melepas itu dariku.
Dan kau,
masih tetap memandangku..
Seolah aku bersalah akan kehancuranmu.
*2
Tiba-tiba kau beranjak dan menghampiriku.
"Ah,tuan... Apakah....."
Patahlah perkataanku...
bunga itu,
kau lepaskan dariku
dan kau hempas....
Ku tersungkur. Memandangmu...
"Apa lagi yang kau inginkan..."
Kau diam.
Perlahan kau pun pergi menjauh dariku..
"Tolong berhenti menungguku!"
*3
Ku menatapmu kosong...
Ku tak peduli lagi pada derai airmataku.
Sedangkan kau,
masih saja menghujamku dengan pandanganmu yang merendahkanku,
dan masih saja berjalan meninggalkanku sendiri.
"Kau...
Hatimu..
untuk apa ?!!"
Kau berbalik.
Ku kira kau akan mengusap airmataku..
"Bukankah dirimu menginginkan yang sesungguhnya??"
Kau membiarkanku di bawah derasnya badai....
"Nian..."
Ku berbisik saat kau menepis jemariku.
"Keinginanmu, terwujud...."
Kau tak mendengarku.
Kau hanya berjalan pergi dan menjauh dariku..
Bayangmu hilang bersama kelabu senja....
*4
Ku tetap menangis.
Mengenang dirimu yang lalu..
Dirimu..
yang dulu selalu melindungiku.....
*5
Di balik rinai hujan,
dia diam-diam menatapku sendu..
Dia,
seseorang yang lain daripadamu..
Memelukku, menghapus air mataku..
Ku luluh dalam dekapmu..
( BERSAMBUNG ... )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar