.
Semilir angin menyibak embun merasuk dan merujuk sukma
Terbayang serta bayangan serta bayangan lalu
membuntuti lapisan-lapisan hidup
Berderap..
Lembaran hati tersayat
terhanyut dalam kemelut kabut
Merangkai kata-kata yang telah sirna
terburai diantara derai air mata
Kemilau kepingan hati
meredup..
Melodi diri menari,--sunyi--
Langkah-langkah patah
bunga-bunga fana..
Rintihan hujan menghujam
meredam janji
Redup dian bayangan semu
menghadapi realita berputar
Berdetik melalui detik lalu
Berjalan melewati tapal batas belakang
Mata tertutup
tangan terbelenggu
Hati melebur
membeku..
Surya terbenam di ujung jari Fujiyama
Samudera menguap
terdiam atas awan
kemudian,
aku hilang..
07 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Tangisku
diantara dinginnya malam
redupnya cahaya bulan
siapa yang tahu aku menangis?
tak ada yang tahu..
ketika matahari terbenam
burung-burung berhenti berkicau
semua hilang dan tak ada yang tahu
aku menangis
tangisku..
hanyalah serpihan pilu
memang tak penting
dan aku menangis sendiri..
sekian puisi saya..
heee...
by: tantri
Posting Komentar