.
Tiada kau kecap prahara yang kau tanam,
hilang genggam buta mata .
Lari . . .
Larilah kau terpincang memeluk batu!
Hirup debu pangkuan laramu,
Tuan tiada lagi peduli laku kau,
Apalah terpancang pada penutupmu,
Tak guna semua ilmumu!
Gelap sudah bunga rampaimu,
Percuma kau reka hingga sempurna...
Tiada jalan yang membuat fakta selaras inginmu,
Tiada cara kau balikkan tangan Tuan!
15 Desember 2009
11 Desember 2009
Ini, Kini, Nanti ...
goresan pena
Fagraia Misyantha
saat
20.34
senja.
berpendar dan terpudar.
memenggal laras pesakitan.
sepucuk kasih nan tersisih.
titian hidup jiwa mati
prasasti langkah yang terhenti
hela sukma sepasang hati
tertahan angan tepian suri
kau,
pandang akhir tiada hari
mengais sepi sendiri
sedang aku,
tertahan menanti,
jejak-jejakmu yang pergi
mengambang janji awan-awan
tiada kembali
sepasang merpati tertembak siang hari
sayap mengepak tinggi nirwana
seekor diam menanti senja
kala dia kan berkasih lagi
tiada ruang tuk terganti
semua terisi tak terperi
saat kini dan nanti
laguan mendayu kan ku layu
sebab ku bahagiakan janji setiaku
tak lagi kelana laksana kembang angin
tetap disini menunggu hari
hari semua pesakitan terampunkan,
hari kebangkitan semua umat . . .
.
Langganan:
Postingan (Atom)