15 Desember 2009

Risaukanlah

.


Tiada kau kecap prahara yang kau tanam,
hilang genggam buta mata .
Lari . . .
Larilah kau terpincang memeluk batu!

Hirup debu pangkuan laramu,
Tuan tiada lagi peduli laku kau,
Apalah terpancang pada penutupmu,
Tak guna semua ilmumu!

Gelap sudah bunga rampaimu,
Percuma kau reka hingga sempurna...
Tiada jalan yang membuat fakta selaras inginmu,
Tiada cara kau balikkan tangan Tuan!


11 Desember 2009

Ini, Kini, Nanti ...



senja.
berpendar dan terpudar.
memenggal laras pesakitan.
sepucuk kasih nan tersisih.

titian hidup jiwa mati
prasasti langkah yang terhenti
hela sukma sepasang hati
tertahan angan tepian suri

kau,
pandang akhir tiada hari
mengais sepi sendiri

sedang aku,
tertahan menanti,
jejak-jejakmu yang pergi
mengambang janji awan-awan
tiada kembali

sepasang merpati tertembak siang hari
sayap mengepak tinggi nirwana
seekor diam menanti senja
kala dia kan berkasih lagi

tiada ruang tuk terganti
semua terisi tak terperi
saat kini dan nanti

laguan mendayu kan ku layu
sebab ku bahagiakan janji setiaku
tak lagi kelana laksana kembang angin
tetap disini menunggu hari




hari semua pesakitan terampunkan,
hari kebangkitan semua umat . . .

.